Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mempunyai cara tersendiri dalam memperingati hati pahlawan, dengan menyelenggarakan sarasehan kebangsaan di lokasi yang sangat bersejarah yaitu di Benteng Kedung Cowek. Yang merupakan benteng bekas peninggalan Belanda yang perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat Surabaya.
Kegiatan yang dihadiri civitas akademika dan beberapa undangan dari kalangan adademisi dan siswa-siswa SMA tersebut menghadirkan Ir. Adi Setyawan, seorang penerili muda yang secara aktif mencari literatur tentang Benteng Kedung Cowek sampai ke negeri Benlanda.
Hasil penelitian selama 4 tahun dipaparkan dalam sarasehan tersebut, yang mengisahkan tentang proses pembangunan dan peran Benteng Kedung Cowek saat perang dunia II serta perang mempertahankan kemerdekaan pada tanggal 10 Nopember 1945.
Adi (sapaan akrap) menjelaskan bahwa benteng yang dibangun pada tahun 1900 tersebut sebagai pertahanan Kota Surabaya pada saat perang dunia II, setelah itu pada saat perang kemerdekaan dipakai sebagai markas eks Heiho yang melebur sebagai batalyon Sriwijaya.
Selain dari itu juga menghadirkan Letkol. Inf. Drs. Didi Suryadi, M.AP, Pabandya Bhakti TNI Staf Teritorial Daerah Militer (Sterdam) V / Brawijaya, memaparkan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, yang sudah mulai tergerus oleh perkembangan jaman dengan hadirnya hand phone.
Hand Phone merupakan ancaman non militer, betapa banyak korban hand phone ini, ancaman non militer lebih berbahaya dari ancaman militer.
Ancaman militer jelas kelihatan fisiknya, siapa yang harus diperangi, sementara ancaman non militer ini tidak tahu siapa lawan dan siapa kawan.
Maka Pak Didi (sapaan akrap) menghimbau kepada para orang tua untuk memperhatikan tentang hal tersebut. Dicontohkan anak dari staf Kodam yang kelas 4 SD sudah mempunyai group WA, yang isinya sudah seperti percakapan orang dewasa.
Selain dari sarasehan kebangsaan ini, UWKS juga bekerjasama dengan Bank OCBC NISP memberikan beasiswa CRS kepada 200 mahasiswa, guna meringankan beban studi bagi para mahasiswa, dan diharapkan para penerima beasiswa bisa menyelesaikan studinya tepat waktu.(andi)